Asal Muasal Pempek Palembang, Ternyata Dahulu Bernama Kelesan

Asal Muasal Pempek Palembang, Ternyata Dahulu Bernama Kelesan

vicedistrictbrewing.com – Makanan olahan ikan khas Palembang biasa disebut sebagai pempek. Tapi, apa yang telah terjadi sejarahnya? Ketika kita memahami ciri-ciri makanan ini, begitu juga dengan kegunaan dan sifatnya yang sangat tertentu. Selama suatu perjalanan hidup, makanan ini bisa menjadi beragam bentuk menu dan berbagai macam rasanya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai artikel ini.

Makanan terkenal yang menjadi favorit di Palembang adalah pempek. Oleh karena itu, ikan kelesan ini bisa disantap kapan pun oleh masyarakat, baik pagi, siang, sore ataupun malam.

Tak heran jika kelesan bisa ditemukan di seluruh kota palembang yang dijual dengan harga beragam. Tapi, kenapa kelesan itu sangat menarik untuk diprediksi? Apa asal usul pempek itu sendiri baik-baik saja atau mungkin juga ada alasan lainnya?

Bagi pemerhati sejarah Palembang, keturunan sang kepala desa (Raja-raja) Akib dalam bukunya yang berjudul Sejarah dan Kebudayaan Palembang: Rumah Adat Limas Palembang yang diterbitkan oleh Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, Jakartapada tahun 1980, telah diukur sebagai kelima bagian dari tradisi peristiwa bersama di dalam rumah Limas itu. Kelesan digolongkan juga karena makanan ini terbiasa dipegolongkan atau disimpan lama…

Dalam buku setebal 71 halaman tersebut, Akib yang ditandatangani oleh Drs.A.Chaliq Muchtar dan Drs.Kemas M.Siddiq Umary mencatatkan juga bagaimana nama kelesan bisa berubah menjadi kata pempek.

Menurutnya, Pempek mulanya dibuat oleh orang asli Palembang, dan mulai dijual komersial saat zaman kolonial Belanda. Saat itu, Pempek ditawarkan kepada Orang China di Palembang sebagai ahli dagang yang terkenal.

Ketiga, kelesan selalu dijajakan oleh penjual (laki-laki tua etnis china di Palembang) yang berjalan kaki dari kampung ke kampung setiap harinya, especially di kawasan keraton (sekarang termasuk dibilangan kampung Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang).

Hampir setiap orang yang membeli kelesan ini merasa seltas dengan pesanan penjual itu. Mereka menggunakan kata-kata ,”Pek, empek,mampir sini.” Karena itu, berharap produk tersebut bisa memenuhi kebutuhan semua orang.

Lalu bagaimana ceritanya nama kelesan bisa berganti menjadi pempek?

Banyaknya anak muda di Palembang yang menjadi pembeli kelesan dan memanggil penjual kelesan dengan kata-kata, “Pek, empek,mampir sini.” Hal ini merupakan awalnya.

Pelaku penjualan kekalahan menyesuaikan dengan suasana hati orang Yogyakarta setelah mereka mengetahui bahwa pengunjung Jakarta memilih pempek sebagai makanan favorit tadi malam. Karena itu, pembicaraan tentang kekalahan melalui menerima pesan dari orang yogyakarta sekarang lebih banyak berkenaan dengan pempek seperti saat ini.

Sekarang, di Palembang, ternyata terdapat sejumlah lapa makanan yang bisa membuat masyarakat Palembang lupa dengan nasib keluarganya. Salah satunya adalah Kelesan Kerupuk, kelesan lenjar, dan kelesan telor.

Kalau kamu menyukai makanan pempek, pastikanlah agar memangnya benar-benar pempek. Sebab sejarahnya memang begitu.